Pemudik Lebaran 2024 Diprediksi Mencapai 136 Juta Jiwa

Portalkota-Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Aan Suhanan mengatakan, lebaran tahun ini angka pemudik diprediksi akan mencapai 136,7 juta.

Hal ini disampaikan langsung saat Rapat Koordinasi Kesiapan Pengelolaan Arus Lalu Lintas Mudik-Balik Lebaran 2024 di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat.

“Kalau tahun lalu ada 123 juta lebih masyarakat Indonesia yang melakukan mudik, balik, dan berwisata selama libur Idul Fitri. Kalau ditambah 5-6 persen itu ada di angka 136,7 juta,” ujarnya, dikutip dari PMJNews pada Sabtu (9/3/2024).

Aan meminta Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) di setiap daerah untuk mengatur arus lalu lintas yang berpotensi alami kemacetan.

Aan juga meminta jajarannya untuk menyiapkan jalur alternatif agar pemudik punya jalur lain yang bisa dilalui menghindari kemacetan.

“Kemudian jalur alternatif juga disiapkan, tapi tolong tidak menjadi prioritas jalur alternatif ini. Kita maksimalkan mengelola di jalur-jalur utama,” ungkapnya.

Sementara itu, Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan, pihaknya akan melangsungkan rapat koordinasi membahas pengaturan arus lalu lintas.

Trunoyudo menjelaslan, sistem rekayasa lalu lintas akan diprioritaskan di jalan Tol Trans Jawa untuk mengantisipasi kemacetan saat mudik lebaran.

**Baca juga: Jelang Ramadan, DPR RI Minta Masyarakat Tak Panik Atas Kenaikan Bahan Pangan

Dijelaskannya, rekayasa lalu lintas ini dituangkan tentunya juga pada surat keputusan bersama dengan stakeholder.

“Terkait ada beberapa pola lalu lintas akan diberlakukan yakni sistem contra flow, one way dan pembatasan operasional angkutan barang sumbu 3,” terangnya.

Trunoyudo memaparkan, sistem contraflow diberlakukan mulai dari kilometer 36, sedangkan sistem one way diterapkan mulai dari km 72 Tol Cipali sampai dengan km 414 Tol Kalikangkung.

“Tentunya ini mendasari dari hasil analisa dan evaluasi tahun lalu,” jelasnya.

Dalam kesempatan ini, Trunoyudo turut mengimbau ke masyarakat agar tidak menggunakan sepeda motor saat mudik.

Trunoyudo menganggap, motor memiliki potensi kecelakaan yang tinggi di jalan.

“Bagi masyarakat yang tetap ingin menggunakan sepeda motor diharapkan memperhatikan kondisi kesehatan tubuh, perlengkapan, dan kendaraannya sejak dini,” terangnya.

“Serta diharapkan tidak membawa barang yang berlebihan dan tidak berboncengan tidak lebih dari satu penumpang,” tutupnya.(riski)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *