Jerit Pedagang di Pasar Serpong Jelang Lebaran: Pembeli Sepi Mengalahkan Pandemi Covid-19

Portalkota – Para pedagang di Pasar Serpong menjerit karena sepinya pembeli menjelang Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah.

Para pedagang pun mengaku bingung dan heran, jika biasanya para pembeli memborong dagangan menjelang lebaran, kini bak pasar sepi bahkan bisik angin menggantikan tawa tawar-menawar.

Tatapan kosong dari para pedagang di Pasar Serpong seperti mengungkapkan sebuah pikiran yang tidak bisa diungkapkan oleh sepatah kata.

Dagangan yang biasanya berantakan karena pembeli memilih barang dengan kualitas terbaik, kini tertata rapi seperti di swalayan.

Bahkan dari beberapa pedagang mengungkapkan bahwa iklim seperti ini (sepinya pembeli) lebih parah dibandingkan zaman Pandemi Covid-19.

Seperti Hemad, pedagang sembako yang tokonya tepat di pintu masuk Pasar Serpong mengungkapkan bahwa iklim sepi pembeli seperti ini mengingatkan beliau akan parahnya efek dari Pandemi Covid-19.

“Biasanya tuh minyak ada aja yang beli, tahun ini kok sepi banget. Bahkan saat Covid aja masih ada aja pembeli, ini sama sekali kosong pembeli,” ujarnya, ditulis Jumat (21/3/2025).

Menurutnya, dibandingkan tahun sebelumnya, situasi pembeli sangat jauh dibandingkan dengan tahun ini.

Bahkan dari tahun ke tahun, dirinya selalu memberikan bingkisan kepada para pembeli setia untuk Tunjangan Hari Raya (THR) Idul Fitri, tapi tahun ini dirinya tidak bisa memberikan hal yang sama.

**Baca juga: Gerakan Pangan Murah di Serpong Diserbu Ratusan Masyarakat

“Biasanya nih, kita jelang Lebaran gini kita selalu kasih bingkisan kepada para pembeli sebagai THR. Sekarang mah boro-boro, orang sepi banget,” ungkapnya.

Senada, pedagang sayur di Pasar Serpong, Epi mengeluhkan sepi nya pembeli menjelang Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah.

Menurutnya, sepi pembeli terlihat dari awal puasa, namum menjelang Lebaran bukannya ramai malah semakin sepi.

“Ya ini beda banget dari tahun sebelumnya yang ramai, ini pembeli pun bisa dihitung jari,” jelasnya.

Epi menjelaskan bahwa harga barang pun tidak ada yang naik selain bawang merah, itu pun naik hanya Rp55 ribu saja bukan Rp60-65 ribu seperti tahun sebelumnya.

Bahkan, kata Epi, tidak ada kenaikan harga pun pembeli sangat sepi.

Dirinya juga bingung, pendapatan hanya bisa untuk membayar karyawan dan makan di rumah, tidak ada lebihan untuk memberikan THR seperti tahun-tahun sebelumnya.

“Sepi, ini malah gaada kenaikan harga barang kecuali bawang merah, tapi sepi banget parah deh,” jelasnya.

Epi berharap bahwa pemerintah bisa mengatasi sepi pembeli di Pasar Serpong ini.

“Saya berharap kepada pemerintah agar bisa meningkatkan jual beli lagi di Pasar Serpong,” tutupnya.(ris)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *