Yayasan Kawan Lama Kolaborasi Multipihak, Dukung Ekonomi dan Lestarikan Tenun Iban

Portalkota – Yayasan Kawan Lama, di bawah naungan Kawan Lama Group, memperkuat komitmen pemberdayaan komunitas dan pelestarian budaya melalui inisiatif ‘Aram Bekelala Tenun Iban’.

Program ini melibatkan kolaborasi strategis multipihak untuk meningkatkan ekonomi penenun perempuan dan menjaga warisan tenun khas Kalimantan Barat.

Sinergi untuk Keberlanjutan

Program ini menggandeng beberapa mitra kunci:
1) Cita Tenun Indonesia: Memperkuat teknik dan kapasitas para penenun.
2) Wilsen Willim (Desainer): Menerjemahkan motif tradisional Tenun Iban menjadi koleksi ready-to-wear yang modern tanpa menghilangkan nilai budaya.
3) Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL): Memastikan integrasi program dengan perencanaan pembangunan daerah dan potensi replikasi di wilayah lain.

Melalui pendekatan Training of Trainers (ToT), 20 penenun perempuan terlatih menjadi fasilitator lokal, berhasil menjangkau lebih dari 80 penenun lainnya.

Hingga Juli 2025, tercatat lebih dari 100 penenun aktif terlibat di Kapuas Hulu.

Inovasi Pewarna Alami & Regenerasi Budaya

Inisiatif ini menekankan keberlanjutan dengan:
A) Eksplorasi Pewarna Alami: Memanfaatkan tanaman lokal seperti ketawang, gambut, dan daun kratom.

Sejak awal 2025, variasi warna meningkat pesat dari hanya 6 menjadi 69 warna bersumber dari 23 jenis tanaman lokal.

**Baca Lainnya: Weekend Seru ala Hawaii: Paket Menginap Plus BBQ di Vega Hotel Hanya Rp550 Ribu

Hasilnya adalah warna khas yang unik, aman bagi kesehatan, dan memperkuat identitas lokal.

B) Pendidikan Anak-Anak Penenun: Program tak hanya fokus pada produksi, tetapi juga membuka akses pendidikan dasar dan wawasan budaya bagi anak-anak penenun.

Tujuannya adalah regenerasi pelestari budaya jangka panjang.

Dampak Positif & Komitmen Jangka Panjang

Ketua Yayasan Kawan Lama, Tasya Widyakrisnadi menegaskan lolaborasi lintas sektor ini menjawab tantangan sekaligus mendorong terciptanya ekonomi sirkular yang inklusif dan berkelanjutan bagi komunitas penenun, bagian penting warisan budaya Indonesia.

“Sinergi diperkuat oleh ekosistem ritel Kawan Lama Group yang telah berpengalaman melayani masyarakat selama 70+ tahun,” ujarnya.

Dampak positif dirasakan langsung di komunitas.

Kepala Desa Rantau Prapat, Midun mengapresiasi Kawan Lama, menurutnya, program ini membawa perubahan signifikan.

“Kami lihat peningkatan pemberdayaan ekonomi dan sosial para penenun, bahkan hingga ke anak-anak mereka. Semangat dan keterampilan mereka tumbuh, ini adalah awal perubahan berkelanjutan,” jelasnya.

“Inisiatif Aram Bekelala Tenun Iban menjadi bukti nyata bagaimana kolaborasi multipihak dapat memberdayakan ekonomi lokal, melestarikan budaya khas nusantara, dan menyiapkan regenerasi pelestari warisan tenun Indonesia,” tutupnya.(ris)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed