Portalkota – Gubernur Banten Andra Soni menjalin kerja sama dengan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) guna memperkuat distribusi dan pengawasan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi di wilayahnya.
Kerja sama ini ditandatangani di Kantor BPH Migas Jakarta pada Selasa 26 Agustus 2025.
Andra mengungkapkan, kerja sama ini penting untuk memastikan distribusi BBM subsidi tepat sasaran, terutama bagi kelompok rentan seperti nelayan dan petani yang sering mengalami kesulitan memperoleh BBM bersubsidi.
“Saya sering mendapat keluhan dari nelayan dan petani tentang sulitnya mendapatkan BBM bersubsidi. Melalui sinergi ini, kami berharap distribusi bisa lebih terarah dan tepat sasaran,” ujarnya.
Selain untuk memperkuat distribusi, kerja sama ini juga diharapkan dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui pajak bahan bakar kendaraan bermotor.
Andra optimistis kerja sama ini akan membawa hasil positif, mengingat 21 provinsi lain telah lebih dulu menerapkan dan berhasil.
Kemudian, Kepala BPH Migas Erika Retnowati menyambut baik kolaborasi ini, menegaskan bahwa Banten menjadi provinsi ke-22 yang menjalin perjanjian serupa.
**Baca Lainnya: Dukungan Mengalir, Hendry Ch Bangun Resmi Daftar di Kongres Persatuan PWI 2025
Ia berharap kerja sama tidak hanya bersifat formalitas, tetapi juga diwujudkan dalam program nyata.
Implementasi kerja sama akan mencakup pengawasan bersama, sosialisasi kepada konsumen, serta bimbingan teknis penggunaan aplikasi X-Star.
Aplikasi ini dinilai strategis karena mampu mengintegrasikan data antara BPH Migas, Pemprov Banten, dan Pertamina, sehingga memastikan transparansi dan akurasi dalam pendistribusian.
“Kelebihan aplikasi X-Star adalah data konsumen dan volume BBM akan sama antara BPH Migas, pemerintah provinsi, maupun Pertamina. Dengan begitu, kami memiliki database yang akurat untuk perencanaan kebutuhan ke depan,” jelas Erika.
Kerja sama ini diharapkan tidak hanya memperbaiki tata kelola distribusi BBM bersubsidi, tetapi juga memberikan dampak nyata bagi kesejahteraan masyarakat, khususnya kelompok yang paling bergantung pada energi terjangkau.(ris)
