Portalkota — Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) melalui Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan (Disperkimta) merampungkan penataan kawasan kumuh di Kelurahan Serua, Kecamatan Ciputat.
Keberhasilan program ini ditandai dengan pendekatan partisipatif, di mana penyesuaian pekerjaan dilakukan berdasarkan kesepakatan langsung dengan warga untuk memprioritaskan peningkatan infrastruktur dasar.
Awalnya, rencana kerja mencakup pembangunan gazebo, vertical garden, dan gapura.
Namun, berdasarkan musyawarah yang melibatkan warga penerima manfaat, penyedia jasa, konsultan, dan pihak kelurahan, disepakati untuk mengalihkan anggaran ketiga item tersebut guna menambah panjang pembangunan drainase lingkungan.
“Warga di RT 07/RW 04 kerap mengalami genangan saat hujan. Setelah bermusyawarah, mereka mengusulkan agar drainase yang menjadi kebutuhan mendesak untuk diprioritaskan. Prinsip kami, pembangunan harus memberikan manfaat langsung dan nyata,” ujar Kepala Disperkimta Kota Tangsel, Aries Kurniawan, Rabu (5/11/2025).
Kesepakatan tersebut kemudian dituangkan secara formal dalam Berita Acara Kesepakatan Bersama pada 20 Juni 2025 dan diperkuat dengan adendum kontrak.
**Baca Lainnya: Pimpin Acara Pisah Sambut Kajari, Benyamin Apresiasi Kepemimpinan Apsari Dewi
Pelaksanaannya mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
Adapun realisasi perubahan teknisnya adalah:
1) Drainase lingkungan ditingkatkan dari rencana awal 422 meter menjadi 645,5 meter menggunakan pracetak (u-ditch).
2) Jalan lingkungan terealisasi sepanjang 1.313 meter. Bahkan, untuk mengoptimalkan jalan, Disperkimta mengalokasikan tambahan anggaran melalui APBD-P 2025.
“Setiap perubahan di lapangan selalu kami dasarkan pada kebutuhan masyarakat dan dituangkan secara resmi. Tidak ada yang ditutup-tutupi,” tegas Aries.
Selain kedua pekerjaan utama, Disperkimta juga telah menyelesaikan pemasangan 20 unit Penerangan Jalan Umum (PJU) di RT 02 dan RT 07.
Sementara, rencana pembuatan sumur resapan di RT 02 dibatalkan karena kondisi tanah yang sudah mengeluarkan air pada kedalaman satu meter, sehingga dinilai tidak memenuhi syarat teknis.
Apresiasi Warga atas Manfaat yang Dirasakan
Keputusan pengalihan anggaran ini mendapat apresiasi positif dari warga. Ketua Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) setempat, Reza, menegaskan bahwa pengalihan pekerjaan telah disepakati oleh semua pihak.
“Alhamdulillah, warga mengapresiasi. Adanya drainase ini menjadikan genangan air sudah tidak ada lagi, dan jalan lebih rapi. Pengalihan ini malah manfaatnya besar untuk masyarakat,” ungkapnya.
Pendapat senada disampaikan oleh Ketua RT 07 RW 04, Edi Supriadi, dan Ketua RT 02 RW 04, Dede Sriharyati, yang menyatakan bahwa seluruh pekerjaan telah selesai dan warga merasakan manfaatnya secara langsung, terutama perbaikan jalan yang menjadi akses utama puluhan kendaraan setiap harinya.
Dengan pendekatan bottom-up dan transparansi ini, program penataan kawasan kumuh di Serua diharapkan tidak hanya memperbaiki kualitas lingkungan, tetapi juga menjadi model pembangunan berkelanjutan yang memprioritaskan suara dan kebutuhan masyarakat.(ris)











