Portalkota – Kepala Kejaksaan Tinggi Banten, Didik Farkhan Alisyahdi, mengatakan bahwa informasi pers merupakan suara publik dan menjadi atensi untuk jajaran Adhyaksa Banten untuk menekan angka korupsi di wilayah Banten.
“Sejatinya informasi per situ suara publik dan harus menjadi atensi bagi jajaran Adhyaksa,” kata Kajati Banten Didik Farkhan Alisyahdi saat menggelar coffee morning bersama para pimpinan redaksi media di Aula Kejaksaan Tinggi banten, Kamis 02 Maret 2023.
Dalam ngobrol asyik bersama pimpinan media tersebut, Kajati Banten juga menceritakan pengalamannya dulu disaat masih menjadi wartawan.
“Dulu saya pernah aktif dalam pers saat masih di Kampus Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur,” ungkap pria ramah yang pernah menjadi insan pers di Jawa Pos Group.
Saat hijrah dari pers, dia mengakui hobi menulis masih melekat pada dirinya. “Saya masih suka menulis seputar permasalahan hukum dan saya muat di blog pribadi. Disamping itu saya juga masih bisa menulis feature loh,” celoteh pria yang mendapatkan gelar Doktor dari Fakultas Hukum Universitas Airlangga, hasil terbaik.
Salah satu karya jurnalisnya yang banyak mendapatkan apresiasi disaat Didik mengulas Jessica Kumala Wongso diseret ke meja hijau sebagai terdakwa. Ia memuat tentang bagaimana jaksa penuntut umum (JPU) membuat kasus tersebut hingga terang benderang.
“Karya jurnalis itu mengulas wanita bernama Jessica Kumala Wongso tersangkut kasus dan menyita perhatian publik selama 10 bulan. Kasusnya bukan sekadar kematian biasa, melainkan pembunuhan berencana,” jelasnya.
“Alhamdulilah, karya saya di blog itu, sampai dibaca 200 ribu orang,” kata mantan Kepala Pusat Daskrimti Kejaksaan Agung RI , periode 2020 – 2023.
Didik juga mengungkapkan saat ditunjuk menjadi JPU dalam perkara wartawan menjadi terlapor. Namun saat itu dia menolak karena yang menjadi tersangka merupakan rekannya dulu saat menjadi wartawan.
**Berita lainnya: Ditresnarkoba Polda Banten Tangkap Pelaku Narkoba yang Gunakan Mobil Dinas Desa
“Begini ya, saya pernah menolak jadi JPU kepada pimpinan atas perkara wartawan dilaporkan oleh salah satu perusahaan swasta. Karena yang dilaporkan adalah kawan saya sewaktu menjadi wartawan saya minta kepada atasan agar saya tidak menjadi jaksa untuk perkara tersebut, saya sangat memahami tugas pokok Jurnalis,” tukasnya.
Acara coffee morning yang dihadiri segenap jajaran Adhyaksa Banten bersama para pimpinan media lokal dan Nasional berjalan lancar. Tak lupa pihak Kejati Banten memberikan plakat sebagai apresiasi kegigihan dan perjuangan insan pers dalam memberikan informasi sesuai fakta dan akurat.(Jik)
