Portalkota-Keputusan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa untuk tidak menaikkan tarif cukai hasil tembakau pada 2026 mendapat dukungan dari sejumlah kalangan.
Dukungan tersebut diwujudkan dengan pengiriman karangan bunga ke Kementerian Keuangan oleh perwakilan petani dan buruh industri kretek.
Juru Bicara Komunitas Kretek, Rizky Benang, mengatakan kebijakan ini sangat penting dalam menjaga stabilitas ekonomi di tengah tantangan yang ada.
“Kepastian cukai rokok tidak naik membuat para petani tembakau merasa tenang di tengah masa panen,” ujarnya melalui rilis yang diterima wartawan, ditulis Kamis (2/10/2025).
Menurut Rizky, kiriman bunga tersebut merupakan bentuk apresiasi sekaligus pernyataan sikap agar Menkeu Purbaya tidak gentar menghadapi tekanan terkait kebijakan ini.
**Baca Lainnya: Pertamina Kaji Pengembangan Green Hydrogen dari Panas Bumi untuk Green Terminal
Pendapat senada disampaikan Koordinator Komite Nasional Pelestarian Kretek (KNPK), Khoirul Atfifudin.
Ia menilai keputusan ini sebagai langkah tepat untuk memulihkan perekonomian nasional.
“Saat cukai naik, industri rokok ilegal menjamur. Industri legal tak terserap. Ekonomi nasional goyah,” jelas Atfi.
Data Kementerian Perindustrian menunjukkan sekitar 6 juta orang menggantungkan hidupnya pada ekosistem Industri Hasil Tembakau (IHT), mulai dari petani, buruh pabrik, distributor, hingga pedagang.
Dukungan publik terhadap kebijakan ini dinilai Atfi sebagai bukti bahwa masyarakat dapat merespons positif kebijakan yang dianggap pro-rakyat, meski mungkin menghadapi kritik dari berbagai pihak.
Kebijakan stabilisasi cukai ini diharapkan dapat menjaga keberlangsungan mata pencaharian jutaan orang dalam ekosistem IHT.(ris)












