Portalkota-Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) menyoroti tingkat partisipasi pemilih pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) masih rendah.
Hal itu diungkapkan oleh Anggota Komisi II DPR Mardani Ali Sera saat melakukan kunjungan kerja spesifik di Pemerintah Kota Tangsel, Ciputat.
Mardani Ali Sera sekaligus pimpinan pertemuan melihat tingkat partisipasi di Tangsel beberapa penyelenggaraan Pemilu hanya 51 persen, 54 persen, sampai 61 persen.
Mardani mengungkapkan, tingkat partisipasi yang rendah ini menjadi sorotan bagi Komisi II DPR RI.
“Tingkat partisipasi yang rendah itu menjadi perhatian Komisi II dan semua pihak perlu mencermati fakta ini,” ujarnya, ditulis Kamis (19/9/2024).
Mardani menerangkan, setidaknya ada tiga hal yang menyebabkan tingkat partisipasi Tangsel rendah.
Lanjut Mardani, pertama adalah sosialisasi yang dianggap belum maksimal, kemudian banyak penduduk Tangsel yang bekerja di Jakarta.
“Ketika hari pencoblosan berlangsung, mereka tidak libur atau tidak mendapat libur dari kantor tempatnya bekerja. Ketiga, mungkin ada kekhawatiran para pemilih dari Tangsel memilih di Jakarta,” jelasnya.
**Baca juga:
Pemkot Tangsel Alokasikan 907 Miliar untuk Fungsi Pendidikan di R-APBD 2025
Mardani mengungkapkan, kelas menengah di Tangsel cukup tinggi dengan populasi penduduk juga tidak banyak.
“Sayangnya, tingkat partisipasi pemilunya masih rendah. Ini harus menjadi perhatian para penyelenggara pemilu, agar lebih masif lagi menyosialisasikan pilkada,” ungkapnya.
Mardani berharap, bahwa angka partisipasi pemilih Tangsel pada Pilkada 2024 dapat meningkat signifikan.
“Angkanya diharapkan di 2024 mudah-mudahan bisa 70-an, sehingga menunjukkan bahwa masyarakat bergairah,” tutupnya.(Ris)