Portalkota — Masyarakat Ketenagalistrikan Indonesia (MKI) melalui forum Electricity Connect 2025 berkomitmen mempercepat pemanfaatan Energi Baru Terbarukan (EBT) domestik untuk memperkuat kedaulatan energi nasional.
Forum yang akan digelar pada 19-21 November 2025 di Jakarta International Convention Center (JICC) ini diharapkan menjadi katalisator investasi dan inovasi dalam ekosistem EBT.
Direktur Pembinaan Program Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Wanhar, memaparkan peta jalan transisi energi menuju net zero emission 2060.
“Porsi EBT dalam pembangkitan saat ini sekitar 14,4 persen, dengan target peningkatan menjadi 21 persen pada 2030, 41 persen pada 2040, dan 74 persen pada 2060,” jelasnya.
**Baca Lainnya: Hadapi Disrupsi Digital, PWI Pusat dan Kejagung Perkuat Kolaborasi Strategis
Kemudian, Direktur Manajemen Proyek dan Energi Baru Terbarukan PLN, Suroso Isnandar, mengungkapkan bahwa dari potensi EBT Indonesia yang mencapai lebih dari 3.000 GW, pemanfaatannya baru 0,2 persen.
Dalam RUPTL 2025-2034, pemerintah menargetkan pembangunan pembangkit EBT sebesar 42 GW.
“Kendala utama adalah ketidaksesuaian antara lokasi sumber EBT dengan pusat beban listrik. Untuk mengatasinya, diperlukan pembangunan jaringan transmisi sepanjang 48.000 kms dan Super Grid untuk mengevakuasi EBT dari Sumatera dan Kalimantan ke Jawa,” papar Suroso.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal MKI Arsyadany G. Akmalaputri menegaskan bahwa Electricity Connect 2025 hadir sebagai wadah kolaborasi untuk mewujudkan ketahanan energi melalui pasokan listrik yang andal, akses setara, dan keberlanjutan lingkungan.
Acara yang akan dihadiri lebih dari 100 exhibitor dari berbagai latar belakang ini diharapkan dapat menghasilkan solusi konkret dalam optimalisasi pemanfaatan EBT nasional.(ris)








