Cek Kesehatan Gratis Kini Hadir di Seluruh Sekolah

Portalkota – Program dari Presiden Republik Indonesia (RI), Prabowo Subianto yaitu Cek Kesehatan Gratis (CKG) kini telah hadir di seluruh selolah.

Kick off ini berlangsung di beberapa lokasi se-Indonesia, salah satunya dilakukan di SMA Negeri 6 Kota Tangerang selatan (Tangsel), Pamulang, Senin 4 Agustus 2025.

Kick off dilakukan oleh Hasan Nasbi selaku Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO), Prof Asnali selaku Kepala Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan, dan Benyamin Davnie selalu Wali Kota Tangsel.

Kepala Presidential Communication Office (PCO), Hasan Nasbi mengungkapkan bahwa program Cek Kesehatan Gratis ini telah dilaunching pada tanggal 10 Februari 2025 lalu untuk masyarakat.

“Hari ini pemerintah jemput bola datang ke sekolah-sekolah untuk memeriksa kesehatan anak-anak sekolah, mulai dari SD, SMP, SMA, dan yang sederajat datang,” ujarnya kepada para awak media.

**Baca Lainnya: Memahami Penyebab Saraf Terjepit pada Remaja dan Cara Terbaik Mengatasinya

Hasan menjelaskan bahwa target dari Cek Kesehatan Gratis ini menyasar kepada 53 juta penerima manfaat.

Hasan menerangkan, untuk di sekolah ini saja terdapat 1,225 siswa, dan diperlukan selama 3 hari untuk menyelesaikan program ini kepada seluruh siswa di SMA Negeri 6 Kota Tangsel.

“Tadi kami juga sudah memeriksa, memantau pelaksanaan cek kesehatan gratis ini, mulai dari uji kebugara sampai ke ada pegisian kusioner, ada periksa darah, ada periksa mata, ada periksa telinga, periksa gigi, tinggi badan, berat badan, dan yang lain-lain,” paparnya.

Menurutnya, sebagian pengecekan tadi mengeluarkan hasil yang bagus, dimulai dari tinggi badan, berat badan, dan sebagainya. Tetapi tidak sedikit siswa yang memiliki masalah pada gigi.

“Ada tadi juga dua anak yang saya lihat langsung tekanan darahnya tinggi, ada yang di atas 140 malah, dan ini kan jadi temuan-temuan awal yang bisa kemudian ditindaklanjuti supaya tidak semakin buruk di kemudian hari,” terangnya.

Hasan menjelaskan tujuan dari program ini agar para siswa bisa melakukan deteksi dini potensi penyakit yang bisa berbahaya.

“Tapi bisa ditangani secepat mungkin sehingga tidak jadi berbahaya,” tutupnya.(ris)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed