Portalkota – Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) meluluskan 1.558 wisudawan dalam prosesi Wisuda Periode II Tahun 2025, Sabtu-Minggu 22 hingga 23 November 2025.
Momentum yang bertepatan dengan milad ke-70 UMJ ini diwarnai oleh pesan transformasi dunia kerja dan ditandai dengan bukti nyata inklusivitas kampus.
Wakil Menteri Ketenagakerjaan, Afriansyah Noor, yang hadir sebagai pembicara kunci, memberikan peringatan sekaligus motivasi bagi para lulusan. Ia menyoroti lanskap dunia kerja yang berubah cepat akibat disrupsi digital.
“Diperkirakan 170 juta pekerjaan baru akan tercipta pada 2030, tetapi 92 juta pekerjaan juga akan hilang akibat otomatisasi dan digitalisasi,” ujarnya.
Menghadapi hal ini, Afriansyah menekankan pentingnya membangun growth mindset; yakni berani menerima tantangan, siap belajar ulang, tidak takut gagal, dan terbuka terhadap kritik.
Wisuda kali ini menjadi bukti konkret komitmen UMJ sebagai kampus inklusif.
**Baca Lainnya: Program Sekolah Gratis Pemprov Banten Hidupkan Kembali SMK di Serang
Dua wisudawan non-Muslim asal Papua, Diana Tati Haryati dan Sulastri Sambo, justru meraih predikat lulusan terbaik Program Spesialis Fakultas Ilmu Kesehatan.
“Justru saya menemukan kasih sayang dan penerimaan di lingkungan kampus Islam,” ungkap Diana.
Pengakuan serupa disampaikan Sulastri yang mengaku tidak pernah merasakan perbedaan perlakuan.
Nuansa inklusif lainnya datang dari Ahmad Soleh, aktivis Nahdlatul Ulama (NU) yang berhasil menyelesaikan studi Magister Ilmu Komunikasi.
Kehadirannya, menurut Soleh, menunjukkan bahwa UMJ menjadi titik temu bagi beragam ormas Islam.
“Generasi muda NU dan Muhammadiyah harus lebih sering berkolaborasi dalam kegiatan sosial dan pendidikan,” pesannya.
Kemudian, Rektor UMJ, Prof. Dr. Ma’mun Murod, menegaskan komitmen universitas untuk konsisten mendorong pendidikan yang memberi dampak nyata melalui riset dan pengabdian berbasis Sustainable Development Goals (SDGs).
Para wisudawan ini berasal dari 10 fakultas dan Pascasarjana, yang terdiri dari 19 lulusan doktor, 267 magister, 6 spesialis, 1.248 sarjana, dan 18 diploma tiga.
Dengan capaian ini, UMJ menegaskan posisinya sebagai perguruan tinggi unggul yang adaptif, inklusif, dan berkomitmen melahirkan lulusan yang siap memberi dampak bagi bangsa.(uci)






