Tingkatkan Kapasitas Kader Posyandu Dinkes Tangsel Gelar Uji Kompetensi

Portalkota-Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan (Dinkes Tangsel) terus menggenjot para kader Posyandu untuk meningkatkan kapasitasnya.

Kepala Dinkes Kota Tangsel, dr Alin Hendalin Mahdaniar mengatakan, saat ini pihaknya sedang melakukan uji kompetensi kepada seluruh kader Posyandu se-Kota Tangsel.

Uji kompetensi tersebut dilaksanakan di Pusat Pemerintahan Kota (Puspemkot) Tangsel.

“Peningkatan kapasitas kader ini sangat diperlukan karena memang tuntutan di lapangan saat ini Posyandu harus melayani dengan sesuai siklus kehidupan,” ujarnya, Kamis (6/6/2024).

Menurutnya, ada 25 kompetensi dasar kader yang harus bisa dilakukan. Dari 25 kompetensi dasar tadi nantinya akan dibagi menjadi 5 bagian.

“Kalau misalnya kader itu sudah memiliki 2 kompetensi dasar itu masuk ke dalam kader Uruwan,” jelasnya.

Alin memaparkan, kelompok kompetensi tersebut ada bayi balita, ibu hamil dan menyusui, usia remaja, produktif, dan lansia.

“Dari 5 kelompok tersebut ada kelompoknya lagi nanti apakah dia masuk ke uruwan, nanti ada kecakapan khusus,” terangnya.

“Ada yang uruwan, ada yang madya, dan ada yang utama. Saat ini kita juga melakukan uji kompetensi kepada kader-kader ini,” tambahnya.

Alin mengatakan, saat ini di Puspemkot Tangsel sedang berjalan uji kompetensi untuk melihat kader ini sudah ada di posisi yang mana, dari 25 kompetensi dasar itu.

**Baca juga: Benyamin Minta Kader Posyandu di Tangsel Tingkatkan Kapasitas

Setelah uji kompetensi tersebut, Alin menjelaskan, pihaknya akan mengetahui pengelompokan kader dengan persentase, dimulai dari uruwan, madya, dan utama.

“Jadi belum selesai semua pengelompokan nya, saya mau persentase secara Tangsel tidak berdasarkan per kecamatan atau kelurahan, ini masih berjalan,” ungkapnya.

Alin menjelaskan, apabila kader telah memiliki 25 kompetensi dasar, maka bisa memiliki manajemen Posyandu, keterampilan terhadap ibu hamil menyusui, keterampilan balita bayi balita, bisa juga kader terampil untuk menangani usia remaja dan sekolah, juga menangani usia produktif dan lansia.

“(Kalau bisa kader nemiliki kompetensi utama, red) Iya dong, paling tinggi yang utama kalau bisa 25 kompetensi dasar ini dia sudah bisa kerjakan semua,” tutupnya.(Riski)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *