Seluruh Kepala Daerah Banten Komitmen Sukseskan Program Makan Bergizi Gratis

Portalkota—Gubernur Banten Andra Soni menegaskan komitmen seluruh kepala daerah di Banten untuk menyukseskan program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Komitmen ini dinyatakan dalam Konsolidasi Regional Peningkatan Tata Kelola Program MBG di Sentul International Convention Center, Bogor, Senin 13 Oktober 2025.

“Kami hadir lengkap dari provinsi hingga kabupaten dan kota. Ini bukti komitmen kami agar program MBG benar-benar bermanfaat bagi masyarakat Banten,” ujar Andra Soni usai menghadiri konsolidasi yang dipimpin Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana tersebut.

Satgas MBG dan Target 1.300 SPPG

Untuk mempercepat implementasi, Pemprov Banten telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) MBG yang dipimpin Sekda Deden Apriandhi.

**Baca Lainnya: Pemprov Banten Percepat Penanganan Radiasi Cs-137, Siap Relokasi Warga Sementara

Satgas ini bertugas memperkuat koordinasi dan pengawasan pelaksanaan program prioritas nasional tersebut.

Andra Soni menjelaskan, ketika program berjalan penuh, Banten akan mengoperasikan sekitar 1.300 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), termasuk di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).

*Daerah 3T tetap menjadi perhatian. Terutama wilayah terpencil saat ini terus kita data,” terangnya.

Perhatian Khusus untuk Masyarakat Adat Baduy

Gubernur juga menekankan pentingnya perhatian khusus bagi masyarakat adat Baduy.

“Salah satu yang harus kita laporkan dan kita pikirkan tentang masyarakat adat Baduy, karena ini merupakan hak, kita bicara tentang hak,” tegasnya.

Koordinasi intensif dilakukan melalui dukungan Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) yang menjadi penggerak di tingkat daerah.

“Setiap hari saya berkomunikasi dengan SPPI regional Banten. Mereka sudah bekerja baik, tinggal kita dukung agar lebih maksimal,” ucapnya.

Dukungan Anggaran dan Standarisasi Nasional

Kepala BGN Dadan Hindayana mengungkapkan, untuk tahun 2026 BGN menyiapkan anggaran Rp335 triliun untuk mendukung program MBG di seluruh Indonesia.

“BGN memiliki Rp268 triliun, dan sudah di-standby-kan Rp67 triliun,” terang Dadan.

BGN juga menyiapkan sistem pendukung teknis, termasuk pengadaan rapid test untuk pengawasan bahan pangan dan penugasan 5.000 juru masak profesional untuk mendampingi SPPG baru.

Konsolidasi ini diakhiri dengan pembacaan ikrar bersama oleh seluruh kepala SPPG, ahli gizi, mitra, dan perwakilan yayasan SPPG.

Ikrar berisi komitmen memegang teguh prinsip keamanan pangan, meningkatkan kualitas makanan, mengimplementasikan standar operasional, dan mendistribusikan menu gizi seimbang.

Melalui sinergi ini, program MBG diharapkan tidak hanya menjamin kecukupan gizi anak-anak dan masyarakat rentan, tetapi juga memperkuat peran daerah dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia Banten.(eka)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *