Portalkota-Wakil Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menyambangi rumah duka seorang nenek Yonih (62) yang meninggal diduga karena kelelahan usai mengantre gas elpiji 3 kilogram atau sering disebut gas melon.
Pilar atas nama Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Pemkot Tangsel) berbela sungkawa atas meninggalnya Yonih.
“Saya atas nama pemerintah Kota turut berbela sungkawa,” ujarnya kepada awak media di Pamulang, Selasa (4/2/2025).
Pilar mendoakan agar almarhumah diterima amal ibadahnya, dan berharap tidak ada lagi kejadian serupa di seluruh Indonesia.
“Semoga almarhumah diterima amal ibadahnya, ini menjadi pelajaran untuk pemerintah,” tutupnya.
Diberitakan sebelumnya, Seorang nenek bernama Yonih (62) meninggal dunia usai mengantre untuk membeli gas elpiji 3 kilogram atau gas melon di Pamulang Barat, pada Senin 3 Februari 2025.
Yonih menghembuskan nafas terakhirnya diduga kelelahan karena telah menunggu selamansatu jam hanya untuk membeli gas elpiji 3 kilogram (kg) di Jalan Beringin Pamulang Barat, Kota Tangsel.
Adik Yonih, Rohayah bercerita bahwa kakaknya meninggal usan antre membeli gas elpiji 3 kg.
Menurutnya, Yonih membeli gas tersebut di agen yang berjarak kurang lebih 300 meter dari kediamannya.
Rohayah mengungkapkan, saat berangkat membeli gas, Yonih masih terlihat sehat, bahkan pada pukul 11.00 WIB almarhumah masih sempat mengambil KTP sebagai syarat pembelian gas elpiji 3 kg.
**Baca juga:
Seorang Nenek Meninggal Usai Antre Gas Elpiji 3 Kilogram di Pamulang
Tak lama mengambil KTP, dirinya terkejut saat mendapatkan kabar bahwa kakaknya tercinta pingsan usai mengantre.
“Dia dibawa sama anak-anaknya dari tempat laundry ke rumah, sempet kedenger dia ucap Allahuakbar, Allahuakbar. Tapi udah nggak bisa minum dan lainnya,” ujarnya.(Ris)