Pemprov Banten Gandeng IDI Percepat Pemerataan Dokter Spesialis

Portalkota – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten memperkuat sinergi dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Banten untuk mempercepat pemerataan tenaga dokter spesialis, dengan menitikberatkan pada pembangunan di wilayah selatan.

Kebijakan ini merupakan implementasi dari program prioritas Gubernur dan Wakil Gubernur Banten, “Faskin Kita”, yang berfokus pada peningkatan kapasitas dan distribusi tenaga medis.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten Ati Pramudji Hastuti mengungkapkan, strategi ini diwujudkan melalui dua mekanisme utama.

“Kita sedang menyiapkan dua mekanisme untuk mencetak dokter spesialis, yaitu melalui jalur universitas dan jalur rumah sakit atau hospital-based study,” ujar Ati dalam Pelantikan Pengurus IDI Wilayah Banten Masa Bakti 2025–2028 di Serang, ditulis Kamis (23/10/2025).

Jalur Cepat “Hospital-Based Study”

Model hospital-based study dinilai lebih efisien karena memungkinkan dokter umum yang sudah bertugas di rumah sakit untuk menempuh pendidikan spesialisasi sambil tetap bekerja.

“Beberapa rumah sakit di Banten sedang kami siapkan, salah satunya RSUD Kabupaten Tangerang yang akan menjadi tempat pendidikan dokter spesialis anak,” jelasnya.

**Baca Lainnya: Dongkrak Ekonomi Banten, Penyaluran KUR Tembus Rp6,9 Triliun

“Setiap rumah sakit akan memiliki fokus bidang spesialis yang berbeda, dan diharapkan program ini dapat berjalan pada tahun 2026,” tambah Ati.

Dukungan dari Universitas dan Pemetaan Daerah

Di sisi lain, Dinas Kesehatan juga mendorong universitas, termasuk Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta), untuk membuka Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS).

Rencananya, Untirta akan membuka dua hingga tiga program spesialisasi pada 2026 atau 2027.

Pemprov Banten juga telah melakukan pemetaan kebutuhan tenaga dokter, khususnya untuk wilayah selatan seperti Pandeglang dan Lebak, guna memastikan layanan kesehatan yang merata.

“Kami sudah menginventarisasi kebutuhan tenaga dokter di wilayah selatan. Harapannya, dengan dukungan IDI, kita bisa bergerak bersama untuk mewujudkan Banten Sehat,” tutur Ati.

Komitmen IDI Banten

Ketua IDI Wilayah Banten terpilih untuk masa bakti 2025–2028, dr. Moch. Rifky, menyatakan kesiapan organisasinya untuk berkolaborasi.

“Ada sekitar 13 ribu dokter di Banten. IDI siap bekerja sama dengan Dinas Kesehatan untuk memastikan para dokter ini dapat melayani masyarakat secara merata, tidak hanya terpusat di Tangerang,” ungkapnya.

Rifky menambahkan, IDI Banten yang membawahi 34 perhimpunan dokter spesialis berkomitmen membantu pemerintah mengisi kekurangan dokter spesialis di daerah.

Ia juga mendorong agar fakultas kedokteran di Banten, terutama Untirta, dapat segera menyelenggarakan pendidikan dokter spesialis.

“Jika Banten mampu memproduksi dokter spesialis sendiri, maka penempatan sesuai kebutuhan daerah akan lebih mudah,” katanya.

Melalui kolaborasi ini, Pemprov Banten optimis kualitas layanan kesehatan masyarakat akan meningkat secara merata.

Sinergi antara pemerintah, institusi pendidikan, dan organisasi profesi diharapkan menjadi langkah konkret menuju Banten yang lebih sehat.(ris)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *