Portalkota – LAM-PTKes (Lembaga Akreditasi Mandiri Pendidikan Tinggi Kesehatan Indonesia) menyelenggarakan seminar bertajuk ‘Perjalanan LAM-PTKes Menjadi Lembaga Akreditasi Nasional dan Internasional Bidang Ilmu Kesehatan’ sebagai bentuk penguatan perannya dalam menjamin mutu pendidikan tinggi kesehatan di Indonesia.
Di tengah dinamika publik terkait keberadaan Lembaga Akreditasi Mandiri (LAM), LAM-PTKes menegaskan posisinya sebagai mitra strategis negara yang sah dan kredibel, didirikan berdasarkan UU Sisdiknas no.20/2003 dan UU Pendidikan Tinggi no.12/2012 serta berada di bawah pengawasan rutin BAN-PT.
LAM-PTKes merupakan bagian integral dari sistem penjaminan mutu pendidikan tinggi yang adaptif dan bertaraf internasional.
Transformasi sistem akreditasi pendidikan tinggi di Indonesia selama beberapa tahun terakhir ditandai dengan kehadiran LAM sebagai jawaban atas kebutuhan penjaminan mutu yang profesional dan kontekstual.
Sejak resmi beroperasi pada 2015, LAM-PTKes telah mengakreditasi lebih dari 4.000 program studi kesehatan di seluruh Indonesia, menjadikannya garda depan dalam membangun kualitas pendidikan kesehatan yang unggul dan berdaya saing global.
Prof. Usman Chatib. Warsa, Ketua LAM-PTKes menyampaikan, LAM-PTKes hadir untuk mendampingi dan memperkuat sistem penjaminan mutu pendidikan tinggi di bidang kesehatan.
“Kami menjalankan mandat ini secara sah, dengan pengawasan rutin dari BAN-PT dan Kementerian. Kami percaya bahwa kolaborasi negara, profesi, dan akademisi adalah kunci menciptakan mutu pendidikan kesehatan yang unggul dan diakui dunia,” ujarnya.
Dalam sesi Seminar FORKOM-LAM Seri II dan konferensi pers, para tokoh pendidikan dan kesehatan nasional menegaskan bahwa akreditasi adalah instrumen strategis dalam menghadapi persaingan global dan memenuhi harapan masyarakat akan pelayanan kesehatan bermutu.
Seminar bertajuk ‘Perjalanan LAM-PTKes Menjadi Lembaga Akreditasi Nasional dan Internasional Bidang Ilmu Kesehatan’ ini dihadiri berbagai tokoh nasional seperti Prof. Dr. H. Fasli Jalal (Wamendiknas RI 2010-2011), drg. Usman Sumantri (Ketua Rapat Anggota LAM-PTKes), dan Prof. Dr. Titi Savitri (Presiden SEARAME).
Diskusi menekankan pentingnya sistem akreditasi yang kredibel, independen, dan berbasis standar global untuk menjawab tantangan mutu pendidikan dan pelayanan kesehatan di Indonesia.
**Baca Lainnya: UNIQLO dan UGM Lakukan MoU Kolaborasi Strategis
LAM-PTKes telah mengembangkan standar mutu pendidikan tenaga kesehatan yang mengacu pada Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN-Dikti) dan ditingkatkan berdasarkan standar global.
Lembaga ini telah memperoleh pengakuan dari World Federation for Medical Education (WFME), Asia Pacific @uality Register (APOR), dan ASEAN Ouality Assurance Framework (AOAF).
Dengan akreditasi lintas negara seperti di Vanuatu dan sejumlah negara ASEAN, LAM-PTKes memperluas kontribusinya tidak hanya di Indonesia, tetapi juga secara regional dan internasional.
Sebagai lembaga yang tumbuh dari kolaborasi antara negara, akademisi, dan profesi, LAM-PTKes berkomitmen untuk memperkuat standar pendidikan tinggi kesehatan yang unggul, adaptif, dan kontekstual.
Akreditasi yang dilakukan oleh LAM-PTKes mendorong mobilitas tenaga kesehatan antarnegara, mendukung Mutual Recognition Arrangement (MRA) di kawasan ASEAN, serta meningkatkan daya saing lulusan Indonesia di panggung global.
Dengan proses yang kredibel, transparan, dan berbasis kebutuhan nyata, LAM-PTKes mendukung hadirnya tenaga kesehatan Indonesia yang kompeten dan diakui secara internasional.
Upaya ini merupakan bagian dari kontribusi aktif menuju Indonesia Emas 2045, di mana kualitas sumber daya manusia, khususnya di bidang kesehatan, menjadi fondasi utama kemajuan bangsa.(ris)