Kolaborasi Yayasan Kawan Lama dan Desainer Bawa Tenun Iban ke Panggung Mode Nasional

Portalkota – Kain tenun Dayak Iban dari Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, berhasil menapaki panggung bergengsi Jakarta Fashion Week (JFW) 2026.

Keberhasilan ini merupakan buah dari program pemberdayaan masyarakat oleh Yayasan Kawan Lama melalui program Aram Bekelala Tenun Iban.

Kain tenun tersebut ditampilkan dalam pergelaran “LIMINAL” yang dikurasi oleh Cita Tenun Indonesia (CTI), di mana desainer Wilsen Willim memadukan 12 rancangan busana modern dengan keindahan tenun tradisional Dayak Iban.

Program Pemberdayaan yang Menjaga Warisan Budaya

Program Aram Bekelala Tenun Iban dijalankan di empat dusun di Kapuas Hulu dengan fokus pada pelatihan teknik menenun, regenerasi penenun muda, serta pengembangan motif dan pewarna alami. Kolaborasi di JFW 2026 ini menjadi simbol harmonisasi antara warisan budaya dan inovasi modern.

**Baca Lainnya: Kolaborasi Hi-Fella dan Toco di IFBC 2025 Ciptakan Ekosistem Bisnis Hybrid yang Terintegrasi

Ketua Pengurus Yayasan Kawan Lama, Tasya Widyakrisnadi, menyatakan bahwa kolaborasi ini mencerminkan bagaimana pelestarian budaya dapat berjalan seiring dengan inovasi.

“Melalui perpaduan kain tenun Dayak Iban yang diolah bersama material kontemporer, kami ingin menegaskan bahwa tradisi dan modernitas bisa saling memperkaya,” ujar Tasya dalam siaran pers, ditulis Minggu (2/11/2025).

Sebagai bagian dari komitmen keberlanjutan, kain tenun hasil program ini juga akan tersedia di Pendopo, rumah bagi lebih dari 300 UMKM di bawah naungan Kawan Lama Group.

Langkah ini menciptakan sirkuler ekonomi yang memungkinkan hasil karya penenun memberikan nilai ekonomi nyata melalui akses pasar ritel modern.

“Proses ini bukan sekadar tentang menghasilkan kain yang indah, tetapi tentang menenun kembali kepercayaan diri para perempuan di baliknya. Setiap helai tenun menyimpan cerita tentang ketekunan, kolaborasi, dan harapan,” tutup Tasya.

Kehadiran tenun Dayak Iban di JFW 2026 menjadi bukti nyata bahwa pelestarian warisan budaya dapat berjalan beriringan dengan pemberdayaan ekonomi masyarakat dan inovasi kreatif.(uci)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *