Portaalkota – Menyikapi stigma sosial dan dampak medis yang dialami penyandang strabismus atau mata juling, JEC Eye Hospitals and Clinics kembali menggelar “Bakti Sosial Operasi Mata Juling JEC” untuk keempat kalinya.
Bertepatan dengan peringatan World Sight Day 2025, inisiatif yang dipusatkan di RS Mata JEC @ Menteng ini menargetkan 30 pasien untuk mendapatkan operasi korektif secara gratis.
“Mata juling bukanlah kondisi yang terkait estetika semata. Padahal, setiap individu berhak memiliki penglihatan optimal guna memungkinkannya belajar, bekerja dan berinteraksi dengan lebih leluasa,” ujar Dr. Ni Retno Setyoningrum, SpM(K), MMedEdu, Dokter Subspesialis Konsultan Strabismus JEC, dalam siaran pers yang diterima.
Dampak Psikologis dan Solusi Medis
Prevalensi global strabismus diperkirakan mencapai 1,93 persen, atau setara dengan 148 juta orang di dunia. Kondisi ini tidak hanya menyebabkan masalah penglihatan seperti pandangan kabur atau ganda, tetapi juga berdampak serius pada kesehatan mental.
**Baca Lainnya: Rayakan HUT ke-11, Hotel 88 Mangga Besar 62 Gelar Aksi Donor Darah Bersama PMI
Studi menunjukkan penyandang strabismus berisiko 10 persen lebih tinggi mengalami gangguan mental seperti depresi dan kecemasan sosial. Sebanyak 80 persen di antaranya dilaporkan merasa malu dalam situasi sosial.
Operasi korektif terbukti efektif sebagai solusi. Riset di Jepang membuktikan operasi ini tidak hanya memperbaiki fungsi penglihatan dan kesehatan mental pasien, tetapi juga dinilai lebih ekonomis dibandingkan kerugian finansial jika kondisi tersebut dibiarkan.
“Mata juling tidak seharusnya membuat hidup penyandangnya terhenti secara psikososial. Harapan kami, operasi yang kami fasilitasi mampu memulihkan fungsi penglihatan serta mengembalikan kepercayaan diri mereka,” imbuh DR. dr. Soefiandi Soedarman, SpM(K), Direktur Medik & Keperawatan RS Mata JEC @ Menteng.
Program bakti sosial yang perdana digagas pada 2022 ini telah membantu lebih dari 100 pasien dari berbagai daerah di Indonesia.
Operasi gratis untuk tahun ini akan berlangsung sepanjang Oktober-November 2025.
Tidak hanya intervensi medis, JEC juga melengkapi program dengan kegiatan edukasi mengenai strabismus melalui berbagai channel online dan offline.
Pendekatan holistik ini bertujuan membangun ekosistem kesehatan mata yang lebih peduli dan responsif di Indonesia.(ris)
