Portalkota-Dinas Perhubungan Kota Tangerang Selatan (Dishub Tangsel) mencatat sepanjang tahun 2023, 16 dari 37 total titik kemacetan sudah tertangani.
Kepala Bidang (Kabid) Lalu Lintas, Saidun mengatakan, kemacetan dapat teratasi karena upaya rekayasa lalu lintas dengan sistem satu arah dan waktu tertentu yang diterapkan di sejumlah ruas jalan raya.
Selain itu, dijelaskan Saidun, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel juga memulai untuk fokus dalam membenahi transportasi massal.
Salah satunya adalah penambahan unit bus Trans Anggrek, serta penambahan rute bagi anak sekolah, yang kemudian dijalankan tanpa biaya apapun.
“3 titik macet menyusul untuk ditangani yakni di ruas Jalan Padjajaran, Kecamatan Pamulang, di Jalan Taman Bahagia ABRI, Kecamatan Pondok Aren dan Jalan Parigi Raya sampai Jalan Pondok Kacang Raya, Kecamatan Pondok Aren,” ujarnya, ditulis Kamis (7/12/2023).
“Koordinasi dan komunikasi sedang dibangun dengan masyarakat dan steakholder terkait,” tambahnya.
Saidun mengatakan, upaya menangani kemacetan juga terus dilakukan melalui pembahasan bersama dengan Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Tangsel, Dishub Provinsi Banten dan steakholder terkait dengan menggelar Rapat Koordinasi Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
**Berita lainnya: Lewat Forum LLAJ Tangsel, Benyamin Minta Antisipasi Mobilitas Masyarakat Saat Nataru
“Dalam menangani kemacetan di Tangsel, kita berusaha meningkatkan kinerja dari angkutan umum dan memberlakukan rekayasa lalu lintas melalui sistem satu arah,” terangnya.
Selama ini, diungkapkan nya, upaya rekayasa lalu lintas ini terbilang efektif mengurai kemacetan, seperti yang terjadi Simpang Buaran, Viktor, Muncul dan Bundaran Tekno Widya.
“Setiap pagi anggota kita mengatur lalin satu arah melayani masyarakat yang bekerja dan bersekolah,” ungkapnya.
Saidun menjelaskan, upaya melebarkan ruas jalan bukanlah solusi dalam mengurai kemacetan.
Justru yang terjadi sebaliknya, dijelaskannya, masyarakat semakin senang menggunakan kendaraan pribadi dan kemacetan akan tetap ada.
“Kami setuju dengan pendapat pak Walikota, bahwa menambah jalan atau melebarkannya bukanlah solusi. Justru hanya membuat masyarakat senang menggunakan kendaraan pribadi,” kata Saidun.
Menurutnya, yang harus dilakukan adalah mengalihkan kendaraan pribadi ke transportasi massal yang murah dan terintegrasi.
“Ini yang sedang kami upayakan melalui Forum Lalu Lintas ini,” tutupnya.(eka)