Portalkota – Memaksimalkan persiapan pengiriman akhir tahun melalui inovasi, lalamove sebagai penyedia jasa teknologi pengiriman on-demand terkemuka di Indonesia menghadirkan layanan Customized Solutions, yang membantu pelaku bisnis memenuhi kebutuhan pengirimannya.
Layanan teranyar ini memudahkan bisnis yang memiliki operasional pengiriman lebih detail, kompleks dan memerlukan penanganan khusus.
Inovasi ini menunjukan komitmen Lalamove untuk menjadi One Stop On-Demand Delivery Solution di Indonesia untuk bisnis mulai dari UMKM hingga perusahaan berskala besar.
Managing Director Lalamove Indonesia, Andi M Rizki, mengatakan, pelaku bisnis memiliki akses ke sejumlah fitur dan layanan eksklusif sebagai solusi pengiriman bisnisnya.
Melalui layanan Customized Solutions ini, dunia usaha sangat mungkin mendapat ongkos kirim flat sesuai kebutuhan. Selain itu, pengiriman tanpa batas titik sangat memungkinkan pebisnis mengirim hingga ke ratusan alamat sekaligus.
Mendukung kebutuhan tersebut Lalamove pun menyediakan portal khusus tracking pengiriman menggunakan barcode untuk akurasi dan kecepatan update pengiriman. Mitra pengemudi yang terlatih pun disiapkan untuk menangani pengiriman untuk layanan ini.
“Inovasi yang kami lakukan dalam setahun terakhir, merupakan komitmen kami untuk membantu pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Seperti yang kita tahu, 2023 akan dihadapkan dengan ancaman resesi global, Lalamove telah menyiapkan teknologi pengiriman untuk mengurangi dampak langsung terhadap masyarakat dengan menghadirkan layanan pengiriman yang hemat serta dapat diandalkan untuk bisnis dan UMKM di Indonesia,” Jelas Andi disiaran pers.
**Berita lainnya: Sukses Digelar, Ratusan Penonton Padati Nobar Final Piala Dunia 2022 di The Krakatau Cilegon
Lebih jauh Andi menjelaskan, pengiriman akhir tahun menjadi momentum pelaku bisnis untuk memaksimalkan penjualan selama setahun.
“Momentum ini kami dukung dengan teknologi pengiriman yang dapat menyesuaikan kebutuhan bisnis. Kami memprediksi peningkatan permintaan pengiriman sebesar 15% hingga 30%, terutama di sektor Food and Beverages karena adanya kebutuhan mempersiapkan Hari Raya Natal dan Tahun Baru,” ungkapnya.(uci)