Portalkota – Puluhan penyandang disabilitas mengikuti pelatihan barista dan menjahit di Kampus Kita Setara.
Kali ini Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menggandeng Kita Setara Indonesia. Kegiatan ini berbarengan dengan
Aksi Sosial HUT Satu Dasawarsa OJK.
“Dalam rangka peringatan HUT Satu Dasawarsa, OJK melakukan serangkaian kegiatan aksi sosial bertujuan meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia,” kata Ketua Panitia HUT OJK, Sotarduga Napitupulu, Sabtu, (27/11/2021).
Khusus untuk penyandang disabilitas, OJK melakukan pelatihan wirausaha dan peningkatkan skill yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan dan equalisasi. Selain itu, OJK juga melakukan pelatihan untuk guru yang akan menjadi pengajar di daerah terpencil.
“Kurun waktu pelaksanaan kegiatan dimulai sejak bulan September 2021 sampai dengan minggu kedua Desember 2021 sehingga aksi sosial satu Dasawarsa OJK juga menjadi rangkaian dari peringatan hari Disabilitas Nasional pada 3 Desember 2021,” ucap Sotarduga.
Menurutnya, program pelatihan disabilitas ditargetkan menjangkau 659 peserta baik melalui media pelatihan online dan pelatihan secara offline (dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan).
“OJK bekerjasama dengan Kita Setara Indonesia, D’network, Panti Rehabilitasi Yakkum untuk menjangkau pelaksanaan di beberapa daerah yaitu nasional, Jabodetabek, Yogyakarta, dan Bali,” terang Sotarduga.
Adapun pelatihan yang diadakan di antaranya, wirausaha: kelas barista, kelas menjahit dan kelas membatik.
Digital Skills: self branding di media sosial. Kemudian, pendidikan professional: social media admin, call centre, kreasi digital (Fotografi, Foto editing, Video Making, Video Editing, dan Desain Grafis), Citizen Journalism and content Writing, Kreatif dengan Ponsel: photo editing, video editing dan simple design, inklusi keuangan dan motivasi personal development, dan Pendidikan mandiri untuk anak celebral palsy.
Sementara, Ketua Disabilitas Kreatif Indonesia, Mia Abu bakar mengatakan, bersyukur adanya pelatihan keterampilan untuk menunjang penyandang disabilitas berwirausaha.
“Teman-teman disabilitas dapat mengikuti pelatihan kewirausahaan untuk usaha mereka. Salah satu contohnya, pelatihan menjahit,” ujarnya.
“Sesuai dengan motto kami jangan kasihani kami dengan uang tapi beri kami peluang untuk menghasilkan uang. Saya berharap ada kelanjutannya tidak hanya pelatihan saja,” tegas Ami.
Ditambahkan Sociopreneur Kita Setara Agus menyampaikan peserta pelatihan kali ini sebanyak 27 penyandang disabilitas. Peserta pelatihan akan diberi materi sekaligus praktik selama tiga hari.
“Sejak, Jumat, (25/11/2021) hingga Minggu, (28/11/2021) mengikuti pelatihan. Ada 17 peserta pelatihan barista dan 10 peserta pelatihan menjahit,” terangnya.
**Berita lainnya: Belasan Terapis Spa Diamankan saat Razia PPKM di Serpong Utara
Ke depannya, sambung Agus akan tetap berkelanjutan dengan memberikan pendampingan pengembangan bisnis
dan development business bagi peserta. Sehingga peserta bisa mengembangkan usaha setelah mengikuti pelatihan.
“Pasti ada kelanjutannya setelah pelatihan ini,” tandas Agus.(red)