Portalkota – TPA Cipeucang akan bertransformasi sebagai Pengolahan Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL) dengan telah rampungnya proses lelang yang dimenangkan oleh PT Maharaksa Biru Energi Tbk (OASA) melalui unit usahanya PT Indoplas Energi Hijau, bersama mitra teknologi asal Tiongkok, China Tianying Inc (IEH-CNTY).
PSEL Cipeucang Serpong nantinya akan mengadopsi teknologi Moving Grate Insinerator (MGI) asal Tiongkok, dimana teknologi ini mampu membakar 1.000 ton sampah baru plus 100 ton timbunan sampah lama per harinya.
Selain menghabiskan sampah, teknologi ini akan menghasilkan energi yang bermanfaat, terkhusus untuk warga sekitar PSEL Cipeucang Serpong.
Pimpinan Konsorsium IEH-CNTY, Bobby menjanjikan reduksi drastis volume sampah sekaligus peningkatan kualitas hidup warga.
“PSEL ini tidak hanya memberikan solusi modern bagi permasalahan sampah, tapi akan menjadi salah satu fasilitas yang dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat Tangsel,” ujarnya.
Bobby menjelaskan, bahwa proses nanti di PSEL dilakukan tanpa pemilahan, dan mampu mereduksi sampah hingga 90 persen.
**Baca juga: Dari Tumpukan Sampah Menjadi Energi: Tangsel Bangun Masa Depan Hijau dengan PSEL
“Prosesnya tanpa pemilahan, reduksi sampah mencapai 90%, dan yang tersisa hanya abu yang bisa digunakan untuk bahan konstruksi,” jelas Bobby.
Yang lebih menarik, fasilitas senilai Rp2,6 triliun ini sepenuhnya dibiayai investor tanpa membebani APBD.
PSEL Cipeucang Menghasilkan Listrik Ramah Lingkungan
Bobby mengatakan bahwa PSEL akan menghasilkan listrik ramah lingkungan yang siap disalurkan ke jaringan PLN.
“Ini konsep circular economy sejati, dimana sampah yang mengganggu diubah menjadi energi yang bermanfaat,” terangnya.
Antisipasi Kekhawatiran Lingkungan
Meski menjanjikan, sejumlah pihak mempertanyakan dampak emisi.
Bobby menegaskan, teknologi ini telah lolos uji lingkungan ketat.
“Tidak akan ada bau, asap hitam, atau polusi. Standar emisi kami lebih ketat dari regulasi Indonesia,” tegasnya.
Pemkot Tangsel melalui Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie juga berjanji melakukan pengawasan ketat.
“Ini proyek percontohan nasional. Kami tak mau ada kompromi dengan aspek lingkungan,” tutupnya.(ris)






