94 Juta Penumpang per Tahun, DPR RI: Soetta Butuh Perluasan Hadapi Lonjakan 10 Persen

Portalkota – Ketua Komisi V DPR RI, Lasarus, memproyeksikan lonjakan penumpang Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) lebih dari 10 persen dalam lima tahun ke depan.

Peringatan ini disampaikan secara langsung saat melakukan Kunjungan Spesifik (Kunspek) ke bandara utama Indonesia tersebut.

Lasarus mengungkapkan bahwa saat ini pergerakan penumpang di Soetta telah mencapai 94 juta per tahun.

Angka ini bahkan telah melampaui masa pra-pandemi COVID-19 dengan pertumbuhan lebih dari tiga persen.

Ia menegaskan bahwa dengan laju pertumbuhan ini, kapasitas bandara diprediksi akan segera mencapai titik jenuh.

”Bandara ini kan jendela kita kepada dunia luar. Jadi kalau tertib di bandara ini, baiklah nama bangsa ini. Tapi kalau tidak tertib, itu juga menyangkut nama baik negara kita di mata internasional,” tegas Lasarus, dikutip dari laman resmi DPR RI, Sabtu (12/7/2025).

**Baca Lainnya: Presiden Prabowo Apresiasi Peran SDM Muda dan Mitra Global di Proyek Strategis Energi Nasional

Menyikapi ancaman kejenuhan tersebut, Lasarus mendesak pemerintah dan pengelola bandara, yakni Angkasa Pura II dan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub, untuk segera memikirkan rencana perluasan fasilitas.

“Sekarang sudah terasa crowded. Kami akan usulkan, kalau memungkinkan secara lahan, perluasan area terminal harus segera dipikirkan,” jelas politisi asal PDI-P itu.

Selain perluasan fisik jangka menengah-panjang, Lasarus juga meminta penataan ulang sirkulasi penumpang dalam jangka pendek.

Tujuannya agar operasional bandara bisa lebih tertib dan efisien menghadapi kepadatan yang ada saat ini.

Ia menegaskan bahwa pengelolaan bandara internasional utama seperti Soetta adalah tanggung jawab besar yang menyangkut martabat bangsa di kancah global.

”Bandara ini mencerminkan wajah bangsa. Jadi wajib hukumnya untuk kita tata dengan baik,” tegasnya.

Lasarus memperingatkan konsekuensi kelambanan dalam mengantisipasi lonjakan penumpang.

“Saat ini masih cukup, tapi kalau kita terlambat antisipasi, ini akan jadi beban besar di kemudian hari,” tutupnya.(ris)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *